Kamis, 25 Juni 2009

Bodohnya aku
Berawal dari acara pameran di kampusku yang di adakan oleh HMPS (himpunan mahasiswa program study) PGMI di mana aku kuliah, tepat di sebuah aula yang mana cukup luas. Siang itu sekitar pukul 12.05 WIB, udara serasa panas, suasana gerah, tubuh aku npun penuh keringat. Aku pun bermaksud untuk keluar dari ruangan untuk mencari udara segar. Ketika aku keluar, terlihat seorang cewek berparas cantrix, manis, serta kulit putih yang melekat di dirinya, duduk di kursi teras yang kebetulan di sediakan oleh panitia. Aku pun tak merawsa asing, karena dia adalah teman se fakultasku dan se angkatan aku yang hanya beda kelas saja.
Alangkah senangnya aku ternyata dia juga sedang menunggu teman-temannya, dan dalam benak aku berkata “ kesempatan untuk ngobrol dengannya adalah yang paling aku nantikan, jadi aku tak boleh melewatkannya”.
Aku pun mulai mengobrol dengannya, ia pun juga mulai konsentrasi untuk mendengarkan pertanyaan dan banyolan aku. Mulai dari bercerita tentang pribadi sampai cerita lucu pun ia mau. Aku tidak sabar untuk segera minta foto langsung dari si dia. Karena aku mengoleksi foto dia hanya dari Friendster nya saja. Sebelum itu aku mengajak ia untuk membuka Friendster nya dan menunjukkan foto-foto yang aku ambil. Setelah lama aku dan dia melihat-lihat Friendster nya dia pun mulai menikmatinya.Senyum yang menunjukkan ketulusan dan kebahagiaan pun mulai ia tunjukkan kepadaku. Hati ku pun mulai berbunga-bunga, keberanianku pun muncul. Akhirnya aku putuskan untuk segera mengatakan apa yang aku inginkan. “bolehkah aku menta foto kamu?” dia menmjawab langsung dengan cepat “boleh kok”. Aku pun segera se switch-on kan kamera aku. “jepret” suara kameraku pun berbunyi berkali-kali. Hasil fotonya juga sesuai dengan yang aku inginkan, senyum yang manius, tulus dan membuat setiap orang terkesima.
Tak terasa sudah hampir satu setengah jam aku mengobrol dengannya. Ia pun mulai tak sabar menanti teman-temannya, akhirnya dia memutuskan untuk menelfonnya. Setelah mendengar penjelasan teman-temannya ia pun mulai menyusul ke kost teman-temannya. Ia pun pamit kepadaku ndan aku pun mempersilahkannya. Waktu menunjukkan pukul 13.40 WIB, menandakan saatnya aku pulang untuk istirahat. Aku pun mulai pulang dengan mengendarai sepeda Onta, mengingat jarak rumah ke kampus cukup jauh. Kurang lebih 2 km.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar