Rabu, 15 Desember 2010

A. Pengertian Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan merupakan studi yang dilakukan untuk mempertajam arah studi utama. Studi pendahuluan dilakukan karena kelayakan penelitian berkenaan dengan prosedur penelitian dan hal lainnya masih belum jelas. Studi pendahuluan bisa saja mengubah arah penelitian yang telah disusun di dalam proposal. Studi pendahuluan bisa saja mengubah arah penelitian yang telah disusun di dalam proposal. Dengan demikian, studi pendahuluan bisa saja menghasilkan perubahan prosedur penelitian, meningkatkan pengukuran, meningkatkan kepercayaan asumsi, dan desain yang lebih mantap dari studi utama. Studi pendahuluan tak jarang merupakan miniatur dari studi utama. Tak jarang studi pendahuluan pun menguji sejumlah instrumen yang akan digunakan dalam studi utama.

B. Alasan menggunakan studi pendahuluan
Studi pendahuluan merupakan salah satu aktivitas atau kegiatan persiapan yang dilakukan oleh seorang peneliti, dengan tujuan untuk menentukan objek dan subjek penelitian yang tepat, yang sesuai dengan tema penelitian yang menjadi fokus kajian peneliti.
a. Objek Penelitian, berkaitan dengan variabel-variabel yang dipilih oleh peneliti, baik variabel masalah, maupun variabel-variabel yang diduga merupakan variabel yang mempengaruhi variabel masalah. Dengan demikian, penentuan variabel-variabel penelitian melalui studi pendahuluan merupakan salah satu upaya dari peneliti untuk memilih variabel-variabel yang tepat, yang secara empirik merupakan variabel masalah dan variabel penyebab yang determinan, yang mempengaruhi variabel masalah. Hal ini berarti bahwa untuk melakukan penelitian atau memperoleh hasil penelitian yang berkualitas, bermanfaat dan bermakna, maka seorang peneliti tidak cukup hanya berdasarkan pada teori-teori saja dalam menentukan variabel-variabel penelitiannya, karena belum tentu variabel-variabel yang dipilih berdasarkan teori-terori tadi, merupakan variabel yang sesuai secara empirik perlu untuk diteliti. Oleh karena itu sangatlah dianjurkan apabila seorang peneliti dalam menentukan judul penelitiannya, melakukan studi pendahuluan di samping melakukan kajian teori.
b. Subjek Penelitian, berkaitan dengan responden. Memilih responden yang tepat merupakan satu keharusan untuk memperoleh data/informasi yang memiliki tingkat akurasi dan presisi yang tinggi. Oleh karena itu peneliti harus menetapkan responden yang reliabel (terpercaya) dalam memberikan data/informasi yang dibutuhkan untuk menjelaskan permasalahan yang diteliti. Memilih responden yang terpercaya antara lain dilakukan dengan mengkaji karakteristik-karakteristik yang melekat pada responden tersebut, misalnya tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, jenis keahlian yang dimiliki, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Karakteristik-karakteristik yang melekat pada responden tersebut kemudian disesuaikan dengan kebutuhan akan data/informasi yang akan digunakan untuk menjelaskan masalah/variabel yang dikaji.

C. Langkah Awal Penelitian
1. Sumber Penting
Pada bagian ini merupakan suatu gambaran singkat mengenai desain penelitian yang dimaksudkan untuk menutupi dasar-dasar merancang dan melaksanakan kajian ilmiah. Meskipun bagian ini akan membahas setiap langkah dari proses penelitian, hal ini tidak berarti lengkap dan tidak ada pengganti untuk tingkat perguruan tinggi mengenai metodologi penelitian, juga bukan pengganti untuk penasihat penelitian yang berpengalaman. Ini adalah salah satu sumber utama yang digunakan untuk panduan ini dan memberikan deskripsi tentang berbagai bagian dari proses, termasuk contoh-contoh untuk menyederhanakan konsep yang kompleks.
2. Memilih Sebuah Topik
Bagi Peneliti, memilih topik untuk sebuah proyek penelitian sangat penting untuk mempertimbangkan ruang lingkup penelitian. Dalam topik penelitian yang lebih luas, setiap peneliti harus mulai membatasi ruang lingkup menjadi beberapa subtopik yang kekhususan lebih besar dan detail. Misalnya, seorang peneliti mungkin tertarik dalam "pengaruh media audio visual terhadap prestasi belajar siswa kelas V di MIN Bendil Jati Wetan”. Hal ini bertujuan untuk membatasi penelitian agar tidak terlalu luas, dan menjaga agar akurasi data tetap terjaga.
3. Relevansi dan Spesifisitas
Setelah peneliti membatasi ruang lingkup menjadi beberapa subtopik yang kekhususan lebih besar dan detail, langkah berikutnya adalah untuk mempertimbangkan relevansi penelitian. Penelitian ilmiah dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, tidak hanya untuk kepuasan pribadi seorang peneliti tunggal. Apapun pertanyaan peneliti menetapkan untuk memecahkan harus memiliki beberapa implikasi menguntungkan. Dengan pemikiran ini, peneliti dapat terus mempersempit fokus studi ke wilayah yang dapat ditangani sebagai data tunggal. Data tunggal yang di maksud adalah dari data-data yang telah di peroleh kemudian diseleksi dan di ambil yang paling akurat. Sebagai contoh, sekarang peneliti telah memilih "Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Sekolah Dasar " yang Topik dapat lebih difokuskan untuk menjadi tentang "Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Di Min Bendil Jati Wetan."
4. Tinjauan Literatur
Salah satu tugas penting ketika melakukan studi penelitian ini adalah untuk meninjau literatur yang ada pada topik dan menggunakannya untuk menginformasikan pembuatan studi Anda sendiri. Review studi harus dilakukan pada awal proses penelitian, langsung setelah Anda memilih topik. review studi bisa membawa kejelasan dan fokus dengan masalah penelitian Anda dan memperluas basis pengetahuan Anda dalam daerah penelitian Anda. Di samping itu, penelitian masa lalu dapat meningkatkan metodologi Anda dan membantu Anda untuk mengontekstualisasikan temuan Anda. Tinjauan literatur sangat penting karena tanggung jawab yang penting dalam penelitian ini adalah untuk menambah isi pengetahuan dan untuk membandingkan temuan-temuan Anda dengan orang lain. Pencarian literatur di bidang yang Anda minati, review studi yang dipilih, dan mengembangkan teori kerangka kerja untuk studi Anda sendiri. Bagi peneliti mengejar penelitian tentang Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Di Min Bendil Jati Wetan dapat digunakan sebagai titik awal.
5. Studi Kualitatif dan Kuantitatif
Tidak semua proyek penelitian membutuhkan langkah-langkah studi penelitian Beberapa hanya melibatkan mengamati hasil dari peristiwa di lapangan dan penarikan kesimpulan berdasarkan kerangka teori. Orang lain mungkin melibatkan menganalisis data dari instansi atau lembaga lain, menggunakan statistik dan penalaran untuk menemukan pola-pola yang mungkin implikasi penting. Namun, banyak peneliti melibatkan kontak langsung dengan peserta, dengan menggunakan definisi dari sebuah fenomena dioperasionalkan. penelitian ini membutuhkan langkah-langkah yang dirancang dengan baik untuk bisa dianggap sah. Ada dua kategori besar penelitian: kuantitatif dan kualitatif. Sebuah studi diklasifikasikan sebagai kualitatif jika tujuan ini terutama untuk menggambarkan situasi, fenomena, masalah atau peristiwa, informasi yang dikumpulkan melalui penggunaan variabel atau diukur pada skala pengukuran kualitatif, dan jika analisis dilakukan untuk menetapkan variasi dalam situasi atau masalah tanpa mengukur itu. studi kualitatif cenderung lebih mendalam, dengan fokus pada populasi yang lebih kecil tetapi menyelidiki lebih dalam soal yang diberikan. Penelitian ini sering dikaitkan dengan kelompok fokus, wawancara atau survei dan berusaha untuk menjawab terbuka pertanyaan. Di sisi lain, penelitian kuantitatif sering menggunakan ukuran standar, nilai numerik, memiliki ukuran sampel yang lebih besar, dan menganalisa data menggunakan program statistik. Sebuah studi diklasifikasikan sebagai kuantitatif jika peneliti berupaya untuk mengkuantifikasi variasi fenomena dan jika informasi yang dikumpulkan menggunakan variabel kuantitatif.
6. Hipotesa
Hipotesis adalah penjelasan disarankan untuk diamati hubungan prediksi tentang hubungan antara beberapa variabel. Setiap proyek penelitian didasarkan pada suatu hipotesis, yang umumnya dimulai dengan pertanyaan yang spesifik. Misalnya, "Dengan di terapkannya media audio visual dalam proses pembelajaran, akan meningkatkan prestasi belajar peserta didik?" Pertanyaan ini cukup spesifik untuk ditangani oleh sebuah proyek riset. Hipotesis adalah pernyataan yang layak karena jelas dan dapat diukur dan dianalisis secara obyektif.

2 komentar: